TEMPO.CO , Pangkalanpinang:Seorang
nelayan Pulau Nangka Kabupaten Belitung Timur, dikabarkan mendengar
ledakan di dekat titik koordinat jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di
perairan Belitung Timur. Tim SAR sedang mencari nelayan tersebut untuk
dimintai informasi tentang ledakan yang didengarnya.
"Kita cross-check dulu apakah benar ledakan yang didengar nelayan
tersebut diduga pesawat atau ledakan biasa. Kita pastikan dulu
kebenarannya dari nelayan tersebut," ujar Kepala Seksi Bencana Sosial
Badan Search And Rescue Nasional Bangka Belitung Jasmandi kepada Tempo,
Ahad, 28 Desember 2014.
Jasmandi mengatakan informasi sekecil apapun sangat berharga bagi
petugas penyelamat untuk melakukan proses evakuasi AirAsia. "Kita tidak
mau gegabah dalam menerima informasi. Bukan berarti kita tolak. Kita
tetap melakukan pengecekan kebenarannya," ujar dia.
Jasmandi
menyebutkan bahwa komunikasi di lokasi yang diduga jatuhnya pesawat
AirAsia QZ8501 terputus karena tidak ada jaringan seluler. Hal ini
sangat menghambat tim penyelamat melakukan komunikasi. "Kita masih dalam
perjalanan menuju koordinat yang diduga lokasi jatuhnya pesawat
AirAsia. Komunikasi hanya melalui radio tertentu saja," ujar dia.
Pesawat AirAsia jenis Airbus A320-200 berangkat dari Surabaya menuju
Singapura pukul 05.27 WIB. Pesawat hilang kontak pada pukul 07.27 WIB.
Sebelumnya pesawat terbang di ketinggian 32 ribu kaki, namun pilot
meminta naik ke ketinggian 38 ribu kaki sebelum hilang di ketinggian 32
ribu kaki.
AirAsia nahas ini dikemudikan oleh Kapten Irianto dengan membawa 162
penumpang termasuk kru. Seluruh pihak terkait masih berupaya
mengumpulkan informasi ihwal jatuhnya pesawat ini
SOURCE : TEMPO.CO
Minggu, 28 Desember 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar